top of page
Gambar penulisdms bernas

Mengenal Jenis-jenis Stroke: Iskemik, Hemoragik, dan Transient Ischemic Attack (TIA)

Diperbarui: 18 Jun


 jenis-jenis stroke

Serangan stroke merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Mari lebih dalam mengenal jenis-jenis stroke agar lebih aware dengan gejala yang ditunjukkan.

 

Setiap tahun, banyak individu mengalami kejadian stroke, yang bisa mengubah kualitas hidup dengan signifikan.

 

Mengetahui ragam stroke adalah langkah yang sangat penting dalam upaya mencegah, mengenali gejala, dan memberikan penanganan yang tepat.

 

Dalam tulisan ini, kita akan menjelaskan tiga jenis utama stroke, yaitu iskemik, hemoragik, serta Transient Ischemic Attack (TIA).

 

Mengenal Pengertian dan Jenis-jenis Stroke

 

Sebelum membahas secara lebih mendalam mengenai jenis-jenis stroke, penting untuk memahami konsep dasar dari stroke itu sendiri.

 

Stroke, juga dikenal sebagai apopleksi, terjadi saat aliran darah ke otak terganggu secara tiba-tiba.

 

Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penyumbatan pembuluh darah (iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (hemoragik).

 

Kedua kondisi tersebut mengakibatkan sel-sel otak tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup, sehingga bisa menyebabkan kerusakan atau kematian sel otak.

 

1.      Stroke Iskemik

 

Stroke iskemik berlangsung ketika pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat atau menyempit, sehingga menghambat aliran darah.

 

Jenis stroke ini merupakan yang paling umum terjadi, menyumbang sekitar 85% hingga 90% dari seluruh kasus stroke.

 

Faktor risiko utama untuk stroke iskemik meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, dan gaya hidup yang tidak sehat.

 

Tanda-tanda Stroke Iskemik:

 

1)      Kesulitan berbicara atau memahami ucapan.

2)      Kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh.

3)      Gangguan berjalan.

4)      Kehilangan penglihatan sebagian atau keseluruhan pada satu atau kedua mata.

5)      Kebingungan atau kesulitan memahami situasi.

 

Penanganan untuk stroke iskemik sering melibatkan upaya untuk mengembalikan aliran darah ke otak, seperti memberikan obat pengencer darah atau melakukan tindakan untuk mengangkat penyumbatan, seperti trombolisis atau trombektomi.

 

2.      Stroke Hemoragik

 

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah pecah di dalam otak, mengakibatkan darah bocor ke dalam jaringan otak.

 

Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada jaringan otak dan mengakibatkan kerusakan serius.

 

Meskipun kasusnya lebih jarang terjadi, stroke hemoragik memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan stroke iskemik.

 

Tanda-tanda Stroke Hemoragik:

 

1)      Sakit kepala yang sangat parah dan tiba-tiba.

2)      Mual dan muntah.

3)      Kesulitan berbicara atau memahami ucapan.

4)      Kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh

5)      Kehilangan kesadaran.

 

Pengobatan untuk stroke hemoragik bertujuan untuk mengendalikan perdarahan dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada otak. Ini bisa melibatkan tindakan bedah untuk menghentikan perdarahan dan mengangkat darah yang sudah mengumpul.

 

3.      Stroke Transient Ischemic Attack (TIA)

 

Transient Ischemic Attack (TIA) sering disebut sebagai "mini-stroke" karena gejalanya yang serupa dengan stroke namun bersifat sementara.

 

TIA terjadi saat aliran darah ke bagian otak terganggu secara sementara, biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam. Meskipun gejalanya bersifat sementara,

 

SIT adalah tanda peringatan serius bahwa seseorang berisiko mengalami stroke yang sebenarnya di masa depan.

 

Tanda-tanda Serangan Iskemik Transien (SIT)

 

1)      Kesulitan berbicara atau memahami ucapan.

2)      Kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh.

3)      Kehilangan penglihatan sebagian atau keseluruhan pada satu atau kedua mata.

4)      Pusing atau pingsan.

5)      Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.

 

Walaupun gejalanya bersifat sementara, SIT memerlukan evaluasi medis segera.

Tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya stroke di masa depan

 

Stroke adalah kondisi yang sangat serius dan memerlukan perhatian medis yang cepat.

 

Dengan memahami jenis-jenis stroke, kita dapat lebih waspada terhadap gejala yang mungkin muncul dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.

 

Penting untuk diingat bahwa penanganan stroke harus dilakukan secepat mungkin untuk mengurangi kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.


Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala stroke, segera cari bantuan medis untuk perawatan yang tepat.




Penulis: Rika

Editor: Dena Yuliettha

5 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page