top of page
Gambar penulisdms bernas

Perbedaan Swab Test Antigen dan PCR

Diperbarui: 11 Jun



Sejak pandemi COVID-19 merebak di seluruh dunia, pengembangan berbagai metode tes telah menjadi fokus utama dalam upaya penanggulangan penyakit ini. Di antara berbagai metode tersebut, Swab Test Antigen dan PCR (Polymerase Chain Reaction) muncul sebagai dua alat diagnostik yang paling umum digunakan. Dengan tujuan mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2, keduanya menawarkan pendekatan yang berbeda dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing.


 Swab Test Antigen: Cepat namun Rentan terhadap Kesalahan

Swab Test Antigen telah menjadi pilihan utama dalam banyak situasi karena kecepatan dan efisiensinya. Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel lendir dari hidung atau tenggorokan individu, yang kemudian dianalisis untuk mendeteksi keberadaan protein virus. Salah satu keuntungan utama tes ini adalah kemampuannya untuk memberikan hasil dalam waktu singkat, seringkali dalam hitungan menit saja.

Namun, kelemahan utama dari Swab Test Antigen adalah sensitivitasnya yang relatif rendah. Hal ini berarti tes ini cenderung memberikan hasil negatif palsu, terutama ketika tingkat virus dalam tubuh rendah. Dalam beberapa kasus, ini bisa mengakibatkan kesalahan diagnosis yang berpotensi membahayakan individu dan masyarakat. Meskipun cepat dan lebih ekonomis daripada PCR, penggunaan tes Antigen harus disertai dengan kebijaksanaan yang hati-hati untuk meminimalkan risiko kesalahan diagnosis.


 Tes PCR: Tinggi dalam Sensitivitas namun Lambat dalam Hasil

Di sisi lain, PCR telah diakui secara luas karena sensitivitasnya yang tinggi dan kemampuannya untuk mendeteksi bahkan jumlah virus yang sangat kecil. Proses ini melibatkan amplifikasi genetik dari materi genetik virus yang diambil dari sampel lendir hidung atau tenggorokan, yang kemudian diuji untuk keberadaan materi genetik virus. Keuntungan utama dari PCR adalah kemampuannya untuk memberikan hasil yang sangat akurat, bahkan dalam kasus infeksi ringan atau pada individu tanpa gejala.

Namun, satu kekurangan utama dari tes PCR adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasilnya. Proses ini memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan Swab Test Antigen, seringkali memakan waktu beberapa jam hingga beberapa hari tergantung pada kapasitas laboratorium dan volume sampel yang diterima. Oleh karena itu, sementara PCR lebih dapat diandalkan dalam hal akurasi, penggunaannya mungkin terbatas oleh kebutuhan akan hasil yang cepat dalam situasi-situasi tertentu, seperti skrining massal atau deteksi cepat untuk keperluan perjalanan.




 Perbandingan yang Lebih Mendalam

  1. Sensitivitas: Perbedaan yang paling signifikan antara Swab Test Antigen dan PCR adalah tingkat sensitivitasnya. PCR memiliki sensitivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Swab Test Antigen, yang membuatnya lebih mampu mendeteksi infeksi bahkan pada tingkat virus yang sangat rendah.

  2. Kecepatan: Swab Test Antigen dikenal dengan kecepatannya dalam memberikan hasil, sering kali hanya dalam hitungan menit. Di sisi lain, PCR membutuhkan lebih banyak waktu untuk memberikan hasil yang akurat, kadang-kadang memerlukan beberapa jam hingga beberapa hari.

  3. Biaya: Secara umum, Swab Test Antigen cenderung lebih murah daripada PCR, menjadikannya pilihan yang lebih ekonomis dalam banyak situasi, terutama pada skrining massal atau tes berkala.

  4. Kegunaan: Swab Test Antigen sering digunakan dalam skrining massal, perjalanan udara, atau situasi di mana hasil yang cepat diperlukan. Di sisi lain, PCR lebih cocok untuk diagnosis konfirmasi pada individu dengan gejala atau paparan yang diketahui.


Dalam upaya penanganan pandemi COVID-19, baik Swab Test Antigen maupun PCR memainkan peran yang penting. Swab Test Antigen menawarkan kecepatan dan keterjangkauan, sementara PCR menawarkan tingkat sensitivitas dan akurasi yang lebih tinggi. Pilihan antara keduanya harus dipertimbangkan dengan cermat, tergantung pada situasi spesifik dan kebutuhan akan hasil yang cepat atau akurat. Pada akhirnya, kesadaran akan kelebihan dan kelemahan masing-masing metode adalah kunci dalam penggunaan yang efektif dalam penanggulangan pandemi ini. (ASA)


5 tampilan0 komentar

Comentários


bottom of page