top of page
Gambar penulisdms bernas

Apa itu Glaukoma? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Glaukoma
Apa itu Glaukoma?

Glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang paling umum dan dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak ditangani dengan baik.


Meskipun sering kali dikaitkan dengan usia lanjut, glaukoma bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi baru lahir.


Menyadari pentingnya kesehatan mata, memahami glaukoma, gejala-gejalanya, penyebab, serta pengobatannya menjadi sangat krusial dalam menjaga kualitas hidup.


Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai apa itu glaukoma, gejala yang menyertainya, faktor-faktor penyebab, serta berbagai metode pengobatan yang tersedia.

 

Apa Itu Glaukoma?

Glaukoma adalah suatu kondisi medis rusaknya saraf optik di mata, yang vital untuk penglihatan yang baik.


Kerusakan ini sering kali disebabkan oleh tekanan yang sangat tinggi di dalam mata.


Ada beberapa jenis glaukoma. Namun dua jenis yang paling umum, yakni glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma sudut tertutup.


Berikut penjelasannya:

1. Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Ini adalah jenis glaukoma yang paling umum. Kondisi ini berkembang secara bertahap, di mana saluran drainase mata tersumbat seiring waktu, menyebabkan peningkatan tekanan mata. Gejalanya tidak begitu terasa hingga kerusakan sudah cukup parah.


2. Glaukoma Sudut Tertutup

Jenis ini terjadi ketika sudut antara iris dan kornea terlalu sempit, sehingga menyebabkan aliran cairan terhalang mendadak. Ini bisa menyebabkan peningkatan tekanan mata yang sangat cepat dan memerlukan penanganan segera.


Gejala Glaukoma

Pada tahap awal, glaukoma sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, terutama pada jenis sudut terbuka.


Inilah mengapa glaukoma sering disebut sebagai "pencuri penglihatan diam-diam". Namun, seiring berjalannya waktu, penderita mungkin mulai merasakan beberapa gejala berikut:

  • Penglihatan yang buram atau kabur

  • Kehilangan penglihatan tepi (peripheral vision)

  • Melihat lingkaran cahaya (halos) di sekitar lampu

  • Kemerahan pada mata

  • Nyeri hebat pada mata atau kepala

  • Mual dan muntah (pada glaukoma sudut tertutup akut)

 

Penyebab Glaukoma

Penyebab utama glaukoma adalah peningkatan tekanan intraokular (tekanan dalam mata).


Tekanan ini terjadi karena ketidakseimbangan antara produksi dan drainase cairan di dalam mata yang disebut aqueous humor.


Namun, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita glaukoma, antara lain:


1. Usia:

Usia merupakan salah satu faktor risiko utama untuk glaukoma. Risiko mengembangkan glaukoma meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 60 tahun. Pada orang keturunan Afrika, risiko ini dapat meningkat mulai dari usia 40 tahun.

2. Riwayat Keluarga:

Genetika memainkan peran signifikan dalam risiko glaukoma. Jika ada anggota keluarga dekat, seperti orang tua atau saudara kandung, yang menderita glaukoma, risiko Anda untuk mengembangkan kondisi ini juga meningkat. Riwayat keluarga yang kuat terkait glaukoma meningkatkan kebutuhan akan pemeriksaan mata rutin.

3. Kondisi Medis Lain:

Beberapa kondisi medis dapat meningkatkan risiko glaukoma. Seperti, penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena glukoma. Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi juga dapat mempengaruhi tekanan mata dan saraf optik. selain itu masalah penyakit jantung dapat berhubungan dengan peningkatan risiko glaukoma.

4. Penggunaan Obat Tertentu:

Penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid, baik dalam bentuk tetes mata, tablet, atau salep, dapat meningkatkan risiko glaukoma. Obat-obatan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular.

5. Cedera Mata:

Trauma atau cedera pada mata dapat menyebabkan tekanan intraokular meningkat. Cedera juga dapat merusak sudut drainase di dalam mata, yang dapat memicu glaukoma.

 

Metode Pengobatan Glaukoma

Pengobatan glaukoma bertujuan untuk menurunkan tekanan intraokular guna mencegah kerusakan lebih lanjut pada saraf optik.


Ada beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan glaukoma:

1. Obat-obatan

Biasanya berupa tetes mata yang digunakan untuk mengurangi tekanan mata dengan mengurangi produksi cairan atau meningkatkan aliran cairan keluar dari mata.

 

2. Terapi Laser

Tindakan laser bisa dilakukan untuk meningkatkan drainase cairan dari mata atau mengurangi produksi cairan mata. Contohnya adalah trabeculoplasty untuk glaukoma sudut terbuka dan iridotomi laser untuk glaukoma sudut tertutup.

 

3. Operasi

Jika obat-obatan dan terapi laser tidak efektif, prosedur bedah seperti trabeculectomy dapat dilakukan untuk membuat saluran baru agar cairan bisa keluar dari mata.

 

4. Perangkat Implan

Dalam beberapa kasus, implan drainase kecil dapat ditempatkan di mata untuk membantu mengeluarkan cairan dan mengurangi tekanan mata.


Memahami glaukoma serta gejala dan faktor risikonya merupakan langkah awal dalam mencegah kerusakan permanen pada penglihatan.


Pemeriksaan mata rutin sangat penting, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.


Meskipun glaukoma tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, penderita bisa menjaga kualitas hidup mereka dengan baik.


Jangan abaikan kesehatan mata Anda. Segera konsultasikan dengan dokter mata jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan.


Ingat, pencegahan dan penanganan dini adalah kunci untuk melindungi penglihatan Anda dari ancaman glaukoma.


Untuk Anda yang membutuhkan penanganan profesional dan efektif untuk glaukoma, pastikan Ammarai Healthcare Assistance sebagai pilihan tepat.


Dengan teknologi canggih, tim medis berpengalaman, dan pendekatan personal, Ammarai Healthcare Assistance memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan terbaik untuk menjaga penglihatan Anda.


Ammarai Healthcare Assistance solusi tepat untuk mata sehat.

 

Penulis: Mira Afandy

Editor: Yunita R. Saragi

1 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page