
Penyakit demensia merupakan kondisi medis di mana penderitanya harus ditangani secara khusus. Sebab bila dibiarkan akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup pasien.
Dampak demensia pada lansia bersifat progresif dan berkelanjutan seiring berjalannya waktu.
Demensia merupakan kondisi penurunan daya ingat yang disebabkan adanya kerusakan pada sel atau jaringan otak. Dampak umum penderita demensia adalah hilang ingatan, bingung, cemas, dan mudah marah.
Tujuh Dampak Demensia pada Lansia
Untuk lebih jelasnya,mari kita pelajari tujuh dampak demensia bagi lansia berikut ini:
1. Penurunan Kemampuan Kognitif
Demensia menyebabkan penurunan kemampuan berpikir seperti berhitung atau memecahkan masalah. Demensia juga membuat lansia kesulitan untuk mengingat dan memproses informasi yang baru saja terjadi.
2. Kesulitan Berkomunikasi
Lansia dengan demensia mungkin mengalami kesulitan dalam mengekspresikan pikiran mereka atau memahami bahasa. Kemampuan untuk berbicara dengan tepat juga menurun secara signifikan. Ini berdampak pada kesenjangan sosial yang ada.
3. Perubahan Emosional
Perubahan emosional seperti kecemasan, depresi, atau mudah marah tanpa sebab yang jelas, dapat terjadi pada lansia dengan demensia. Selain itu mereka akan menarik diri dari interaksi sosial yang mereka nikmati selama ini. Ini akan berdampak pada ketidakmampuan dalam mengelola urusan pribadi.
4. Keterbatasan Menyelesaikan Tugas Sehari-hari
Mereka mungkin kesulitan melakukan tugas-tugas sehari-hari seperti memasak dan berbelanja, terkadang disertai risiko luka atau kebakaran. Merawat diri seperti mandi dan berpakaian sendiri juga mungkin sulit dilakukan. Kehilangan kemampuan mengemudikan alat transportasi juga mungkin dialami dan berisiko kecelakaan apabila dibiarkan.
5. Gangguan Perilaku
Beberapa orang dengan demensia dapat mengalami perilaku yang tidak biasa atau sulit diatur. Merasa gelisah dan kesulitan untuk tetap tenang atau duduk diam karena merasa tidak nyaman. Penderita juga biasa melakukan kebiasaan mengulang-ulang kata dan tindakan tertentu. Dalam konteks yang lebih parah penderita mengalami delusi atau bahkan hiperseksualitas.
6. Kehilangan Orientasi
Penderita mungkin kesulitan mengingat waktu, tempat, atau orang yang mereka kenal. Penderita merasa kebingungan akan waktu tanggal, bulan, dan tahun. Bahkan kesulitan mengetahui pagi, siang, atau malam hari. Mereka juga bisa tersesat di lingkungan familiar seperti rumah mereka sendiri atau lingkungan sekitar. Dan mungkin sulit mengingat nama dan wajah seseorang, bahkan dalam anggota keluarga mereka sendiri.
Â
7. Pengurangan Kemampuan Motorik
Pada tahap lanjut, demensia tidak hanya memengaruhi kemampuan kognitif tetapi juga memengaruhi kemampuan motorik. Penderita akan mengalami gangguan keseimbangan dan koordinasi yaitu ketidakmampuan berjalan dengan stabil dan meningkatkan risiko jatuh. Penderita juga mengalami tremor yang memperburuk gerakan motorik halusnya, seperti kesulitan dalam memegang sendok atau bahkan kesulitan menulis.
Intervensi Dampak Demensia Pada Lansia
Intervensi untuk mengatasi dampak demensia pada lansia mencakup berbagai pendekatan yang melibatkan perawatan medis, terapi kognitif, dukungan psikososial, dan perawatan lingkungan.
Hal-hal yang berkaitan dengan intervensi demensia yaitu:
1. Perawatan Medis dan Farmakologis
Penggunaan obat seperti donepezil, rivastigmine, dan memantine dapat membantu mengurangi gejala demensia dan memperlambat progresinya.
Perawatan kesehatan umum yaitu mengelola kondisi kesehatan lain yang mungkin memperburuk gejala demensia, seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan tidur.
2. Terapi Kognitif dan Stimulus Mental
Terapi kognitif melibatkan latihan kognitif dan aktivitas yang dirancang untuk merangsang otak, seperti teka-teki, permainan memori, dan latihan keterampilan berpikir.
Melakukan aktivitas fisik teratur seperti berjalan, senam, dan yoga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan kesejahteraan umum.
3. Dukungan Psikososial
Membangun jaringan dukungan yang kuat melalui keluarga, teman, dan kelompok dukungan dapat membantu mengurangi perasaan isolasi dan stres.
Melakukan terapi seni dan musik dengan melakukan kegiatan seni dan mendengarkan musik dapat membantu menstimulasi memori dan mengurangi gejala depresi dan kecemasan.
4. Perawatan Lingkungan
Mendesain lingkungan yang aman dengan mengatur rumah atau fasilitas perawatan dengan cara yang aman dan mudah diakses untuk penderita demensia. Upaya akan mengurangi risiko jatuh dan mempermudah mobilitas, seperti pencahayaan yang baik, tanda yang jelas, dan penghilangan kendala fisik.
Melakukan rutinitas harian terstruktur yang mengikuti jadwal harian konsisten. Ini akan memberikan rasa aman.
5. Teknologi Asistif
Penggunaan alat bantu digital maupun nondigital. Seperti penggunaan aplikasi pengingat, alarm, dan sistem GPS. Penggunaan walker, tongkat atau alat bantu makan yang dapat membantu penderita demensia menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih mandiri.
Penggunaan teknologi keamanan seperti monitor gerakan dan kamera pengawas dapat membantu menjaga keselamatan penderita demensia.
6. Intervensi Nutrisi
Memberikan diet seimbang yang kaya akan nutrisi, termasuk antioksidan, vitamin, dan mineral yang mendukung kesehatan otak. Serta memastikan lansia tetap terhidrasi dengan baik untuk menghindari komplikasi kesehatan yang dapat memperburuk gejala demensia.
Dampak ini dapat bervariasi tergantung pada jenis demensia dan tingkat keparahannya pada setiap penderita.
Mengombinasikan berbagai intervensi ini secara individual dan disesuaikan dengan kebutuhan unik tiap lansia dapat membantu mengelola dampak demensia dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dengan memilih mitra layanan kesehatan yang tepat Anda akan merasa aman dan nyaman. Ammarai Healthcare Assistance adalah mitra pelayanan kesehatan yang telah dipercaya sejak dulu. Ditangani tenaga medis yang profesional, cekatan dan ramah dan dapat memberikan solusi kesehatan sesuai kebutuhan.
Bersama Ammarai Healthcare Assistance stay healthy, stay happy.
Penulis: Mira Afandy
Editor: Yunita R. Saragi
Â
Comments