top of page
Gambar penulisdms bernas

Faktor Penyebab Pendengaran Menurun pada Lansia dan Cara Mengatasinya


Penyebab Pendengaran Menurun pada Lansia
Penurunan Pendengaran pada Lansia

Pendengaran menurun atau yang disebut sebagai gangguan pendengaran atau hearing loss merupakan masalah umum yang dihadapi oleh banyak lansia. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan kemampuan berkomunikasi mereka.


Gangguan pendengaran ini bila dibiarkan akan menimbulkan masalah yang berkelanjutan. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan pendengaran pada lansia, serta berbagai cara untuk mengatasinya.


Berikut adalah penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab penurunan pendengaran pada lansia dan cara mengatasinya.


Faktor Penyebab Pendengaran Menurun pada Lansia

1. Presbikusis:

Presbikusis adalah penurunan pendengaran akibat penuaan. Biasanya kondisi pendengaran menurun pada lansia ini mulai terlihat pada usia 60 tahun ke atas. Kondisi ini biasanya terjadi secara bertahap dan memengaruhi kedua telinga secara simetris.


Presbikusis disebabkan oleh perubahan pada telinga bagian dalam, saraf pendengaran, dan otak. Hal ini dapat mengakibatkan kesulitan mendengar suara dengan frekuensi tinggi, seperti suara perempuan atau anak-anak.


2. Paparan Suara Keras:

Paparan terhadap suara keras dalam jangka waktu yang lama, baik dari lingkungan kerja maupun kegiatan sehari-hari, seperti suara mesin, suara musik yang terlalu keras atau suara ledakan. Ini dapat merusak sel-sel rambut di koklea.


Koklea adalah bagian telinga dalam yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang dapat dipahami oleh otak. Kerusakan ini bersifat permanen dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran.


3. Penyakit Kronis:

Beberapa penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi, dapat memengaruhi aliran darah ke telinga bagian dalam dan saraf pendengaran, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan pendengaran.


4. Penggunaan Obat-obatan:

Beberapa obat, seperti antibiotik tertentu, obat kemoterapi, dan obat anti-inflamasi non-steroid, dapat memiliki efek samping yang merusak telinga bagian dalam dan saraf pendengaran.


5. Faktor Genetik:

Riwayat keluarga dengan masalah pendengaran juga dapat meningkatkan risiko penurunan pendengaran pada lansia.


6. Infeksi Telinga dan Penumpukan Kotoran Telinga:

Infeksi telinga yang berulang atau kronis, serta penumpukan kotoran telinga yang berlebihan, dapat menghalangi saluran telinga dan menyebabkan gangguan pendengaran.

 

Cara Mengatasi Penurunan Pendengaran pada Lansia

  • Penggunaan Alat Bantu Dengar:

Alat bantu dengar adalah solusi yang umum digunakan untuk mengatasi penurunan pendengaran. Alat ini membantu memperkuat suara sehingga lebih mudah didengar. Ada berbagai jenis alat bantu dengar yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.


  • Implan Koklea:

Untuk kasus gangguan pendengaran yang parah, implan koklea dapat menjadi solusi. Implan ini bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik langsung ke saraf pendengaran, sehingga by passing bagian telinga yang rusak.

 

  • Terapi Pendengaran:

Terapi pendengaran melibatkan latihan dan teknik untuk membantu lansia beradaptasi dengan kehilangan pendengaran mereka. Ini dapat mencakup pelatihan membaca bibir, teknik komunikasi alternatif, dan penggunaan perangkat pendengaran lainnya.

 

  • Hindari Paparan Suara Keras:

Untuk mencegah penurunan pendengaran lebih lanjut, lansia disarankan untuk menghindari paparan suara keras. Penggunaan penutup telinga atau alat pelindung lain saat berada di lingkungan yang bising sangat dianjurkan.

 

  • Perawatan Kesehatan yang Baik:

Mengelola kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti diabetes dan hipertensi, dapat membantu mencegah penurunan pendengaran lebih lanjut. Kontrol rutin dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan sangat penting.


  • Membersihkan Telinga dengan Benar:

Membersihkan telinga secara teratur dan dengan cara yang benar dapat mencegah penumpukan kotoran telinga yang dapat menghalangi saluran pendengaran. Namun, hindari penggunaan cotton bud yang bisa mendorong kotoran lebih dalam ke lubang telinga.

 

  • Konsultasi dengan Dokter THT:

Rutin memeriksakan pendengaran ke dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) dapat membantu mendeteksi masalah pendengaran sejak dini dan mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Penurunan pendengaran pada lansia adalah masalah yang dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup. Namun, dengan memahami faktor penyebabnya dan mengambil langkah-langkah yang tepat, penurunan pendengaran dapat dikelola dengan baik.


Penggunaan alat bantu dengar, perawatan kesehatan yang baik, dan menghindari paparan suara keras adalah beberapa cara efektif untuk mengatasi masalah ini. Rutin berkonsultasi dengan tenaga medis juga penting untuk memastikan pendengaran tetap terjaga seiring bertambahnya usia.


Konsultasikan keperluan kesehatan anda dengan Ammarai Healthcare Assistance. Layanan kesehatan profesional dengan komitmen tinggi dalam memberikan jasa pendampingan layanan kesehatan. Ammarai Healthcare Assistance melayani sepenuh hati.


Penulis: Mira Afandy

Editor: Yunita R. Saragi

3 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page